11 April 2012, jam 4 kurang sore, di sekolah. Sore itu, kami lagi les di sekolah, di lantai 4. Kami lagi les B. Indonesia, yang ngajar Bu Lisda. Yang les lumayan dikitlah, yang cewenya cuma aku, Gita, Pipit, Tira, Ayu. Kaya biasa, Bu Lisda ngasih catatan trus jelasin. Pas lagi jelasin, aku merhatiin ibu itu. Gita Pipit Tira nyatat. Tiba2 meja goyang-goyang. Tapi aku langsung mikir, "paling si Teguh ini yang goyangin". Abis itu kok lantai rasanya goyang juga, kayak berpindah tempat lantainya. "Jangan-jangan gempa.." kataku dalam hati. Ditambah kaca jendela dekat pintu bunyi kletek kletek. Pikiranku udah menjalar kemana-mana. Gak lama setelah aku merenung, Daffa langsung bilang ke ibu, "Bu, gempa, Bu". Bu Lisda bilang "Ah, apa iya?". Bu Lisda mematungkan diri guna merasakan gempa. "Eh iya gempa. Ayoayo cepat turun." Spontan kami semua berdiri serentak. Kami pun kebingungan harus ngapain. Aku liat orang ini pada bawa tas. Ikut ajalah. Kemudian kami berjalan turun menyusuri tangga. Kami lewat tangga sebelah kiri. Kami tau tangga kiri udah dikunci rolling door-nya. Jadi kami belok ke lantai 2. Eh jumpa Pak Ibrahim. Kata Pak Ibrahim, "eee ayo cepat turun. Ngapain lagi? Sana sana," sambil gerakin tangan kayak ngusir kucing ke arah tangga kiri. Kami pun tambah bingung. Untungnya kami langsung sadar. Kami langsung bilang ke bapak kalo di bawah udah dikunci. Lalu kami semua berbondong-bondong turun. Karena udah waktunya pulang les, kami pun dapat pulang dengan selamat. Udah berapa tahun ya gak pernah gempa di sekolah sejak sd kelas berapa gitu. Cukup shock lah. Thanks God for saving us. #prayforaceh

The Earthquake

by on 03.14
11 April 2012, jam 4 kurang sore, di sekolah. Sore itu, kami lagi les di sekolah, di lantai 4. Kami lagi les B. Indonesia, yang ngajar Bu Li...